Selasa, 26 November 2024, Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) mengadakan kuliah dosen tamu dengan tema “Tantangan Penerjemahan Teks Keagamaan Arab-Indonesia: Menjembatani Makna Harfiah, Tafsiriah, dan Perspektif Sains.” Acara ini diikuti oleh mahasiswa PBA dan dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom. Kuliah ini menghadirkan Dr. H. Arman Husni, Lc., MA., Dosen UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, sebagai narasumber. Beliau membahas tantangan dalam menerjemahkan teks keagamaan, terutama dalam menjaga keseimbangan antara makna harfiah dan tafsiriah, serta bagaimana teks-teks tersebut dapat dikontekstualisasikan dengan perspektif sains modern. Melalui kegiatan ini, mahasiswa mendapatkan wawasan tentang pentingnya pendekatan holistik dalam penerjemahan, yang tidak hanya mempertimbangkan struktur bahasa, tetapi juga makna yang sesuai dengan konteks sosial dan akademik. Kuliah ini memberikan bekal tambahan bagi mahasiswa untuk memahami lebih dalam proses penerjemahan dalam studi keislaman. selain itu beliau juga menyampaikan” bahwasannya kita perlu memperhatikan penerjemahan Al-quran dalam terjemah kauniyahnya atau ciptaan-ciptaan Allah dimana apa-apa yang ada didalam Al-quran pasti tidak bertolak belakang dengan sains dan ilmu pengetahuan di zaman sekarang dan bahkan banyak pada saat ini terungkap kebenaran-kebenaran tentang sains dan astronomi tegak lurus dengan yang disampaikan dalam Al-quran,maka apabila kita mendapati adanya perselisihan antara sains dan Al-quran maka pengkajian ulang terjemah sangat dibutuhkan, selain itu sudah banyak orang-orang yang mendalami terjemah dalam ayat-ayat ilmiyah-nya Al-quran tetapi sedikit dalam ayat-ayat kauniyah-nya Al-quran, diantaranya contohnya ialah dalam surah At-tariq dimana At-tariq itu sendiri dikatakan sebagai “bintang”,juga dikatakan sebagai”jalan kecil atau jalan setapak”, kenapa? karena tapak kaki yang menapak itu mengeluarkan suara seperti ketukan dari orang yang berjalan dijalan setapak tersebut, maka dikatakanlah jalan setapak dengan At-tariq yang dimana asal kata darinya ialah tokoh yang artinya mengetuk, seperti itu juga dengan musafir yang kehabisan bekal lalu mendatangi rumah-rumah untuk meminta bekal, mereka juga disebut At-tariq,karena mereka mengetuk pintu rumah-rumah yang ada.
Melalui kuliah ini, para peserta tidak hanya dibekali dengan pengetahuan teknis penerjemahan, tetapi juga diajak untuk menjelajahi dimensi tafsiriah dan perspektif sains yang relevan dalam konteks modern. Harapannya, ilmu yang diperoleh dapat memperkaya kompetensi mahasiswa dalam menjembatani makna bahasa Arab dan kebutuhan masyarakat Indonesia secara lebih akurat dan kontekstual.Semoga kuliah umum ini menjadi inspirasi dan motivasi bagi mahasiswa untuk terus belajar, berkontribusi, dan memberikan manfaat luas melalui bidang keilmuannya. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kesuksesan acara ini.